Kurang jayanya jika sang musafir ini tidak mendapat sentuhan roh jayanya temannya yang tanpa putus gelarnya juara.
Bukan bangga milik sang musafir andai tiupan semangatnya padanya teman lalu gelarnya juara namun tetap kandasnya sang musafir.
Namun tiada terlintas di kalbunya sang musafir hasad pada jayanya insan lain kerana niatnya tetap agar kalian sentiasa menjadi terbaik juga
Namun tiada perasaan hasad itu tidak harus menjadi alasan sang musafir untuk kerjanya menjadi gigih bergelar juara bersama semuanya.
Zahirnya sang musafir itu nampak juaranya namun isi dalamnya itu kalah berulangnya.
Fitrahnya sang musafir hanya tumpang kegembiraan teman hakikatnya retak hatinya kerna tumpasnya
Namun tidak sang musafir membuang usia lagi kerana emas itu nilainya lebih hina daripada waktu.
Demikianlah janjinya sang musafir pada kerabat serta teman dan seangkatannya.
nukilan
Sang Musafir
Bukan bangga milik sang musafir andai tiupan semangatnya padanya teman lalu gelarnya juara namun tetap kandasnya sang musafir.
Namun tiada terlintas di kalbunya sang musafir hasad pada jayanya insan lain kerana niatnya tetap agar kalian sentiasa menjadi terbaik juga
Namun tiada perasaan hasad itu tidak harus menjadi alasan sang musafir untuk kerjanya menjadi gigih bergelar juara bersama semuanya.
Zahirnya sang musafir itu nampak juaranya namun isi dalamnya itu kalah berulangnya.
Fitrahnya sang musafir hanya tumpang kegembiraan teman hakikatnya retak hatinya kerna tumpasnya
Namun tidak sang musafir membuang usia lagi kerana emas itu nilainya lebih hina daripada waktu.
Demikianlah janjinya sang musafir pada kerabat serta teman dan seangkatannya.
nukilan
Sang Musafir
No comments:
Post a Comment